Pernah nggak sih, kamu tanya ke AI tapi jawabannya malah bikin bingung? Entah terlalu panjang, nggak nyambung, atau sama sekali nggak sesuai harapan.
Nah, itu bukan sepenuhnya salah AI. Sering kali, masalahnya justru ada di cara kita nanya. Karena itu, penting banget buat tahu kesalahan umum yang sering dilakukan waktu ngobrol sama AI.
Supaya AI bisa jadi asisten virtual yang benar-benar membantu, penting untuk tahu kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi saat memberi perintah. Yuk, simak lima kesalahan paling sering dilakukan saat menggunakan AI, lengkap dengan tips cara menghindarinya.
Kesalahan 1 – Tidak Cukup Spesifik
Kesalahan pertama, dan ini paling sering kejadian, adalah nggak cukup spesifik saat nanya. AI itu, meskipun pinter, bukan cenayang. Dia butuh detail buat ngerti apa yang kita mau.
Misalnya, kamu nanya: ‘AI, kasih saya informasi tentang film.’
AI bakal jawab panjang lebar soal apa itu film, sejarahnya, genre-genre, bahkan mungkin kasih daftar film acak. Tapi kalo kamu spesifikin pertanyaan jadi, ‘AI, kasih saya daftar film action terbaik tahun 2023,’ nah, hasilnya bakal lebih relevan dan fokus.
Contoh Nyeleneh:
- Salah: ‘AI, bikin aku jadi lebih sukses!’
- Benar: ‘AI, kasih saya langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas harian, mulai dari pagi sampai malam, dalam format daftar.’
Penjelasan Tambahan:
AI itu kayak temen kamu yang introvert tapi jenius. Kalau kamu ngobrolnya general banget, dia bakal kasih jawaban aman aja. Tapi kalau kamu spesifik, dia bakal keluarin sisi jeniusnya. Jadi, jangan ragu buat kasih detail sebanyak mungkin
Kesalahan 2 – Tidak Menentukan Format Respons
Kesalahan kedua, ini nih, sering dilupain: nggak tentuin format jawaban. AI itu bisa kasih banyak format respons, Sob, mulai dari paragraf panjang, daftar, tabel, sampai infografik. Tapi kalo kamu nggak bilang format yang kamu mau, ya dia jawab asal aja.
Contoh:
- Salah: ‘AI, gimana caranya belajar coding?’
AI bakal jawab panjang lebar soal apa itu coding, kenapa penting, alat-alat yang dipake, dan segalanya sampai bikin kamu pusing. - Benar: ‘AI, kasih saya daftar 10 langkah dasar belajar coding untuk pemula, lengkap dengan contoh bahasa pemrogramannya.’
Hasilnya? Lebih singkat, jelas, dan gampang diikuti.
“Bayangin, kamu ke restoran dan cuma bilang, ‘Makan dong!’ Pasti pelayannya bingung, kan? Sama kayak AI. Kalau nggak spesifik, bisa-bisa kamu dikasih menu yang nggak kamu suka. Jadi, jelas-jelas aja kasih tau format yang kamu mau!”
Kesalahan 3 – Tidak Menghapus atau Memulai Sesi Baru
Kesalahan ketiga adalah lupa buat reset atau mulai sesi baru. AI tuh kayak temen yang kalau dikasih banyak topik sekaligus, dia bisa overload dan jadi ngawur jawabnya.
Contoh:
- Salah: Kamu tanya soal cuaca, lalu tiba-tiba lanjut ke pertanyaan tentang politik. Jawabannya? Gabungan cuaca panas dan suhu politik yang makin memanas. Kacau!
- Benar: Setelah tanya soal cuaca, klik New Chat, baru tanya topik lain. Misalnya, ‘AI, jelaskan tren politik global tahun ini.’ Dengan begitu, AI bakal lebih fokus dan akurat.
AI itu nggak punya ‘short-term memory loss’ kayak kita. Semua pertanyaan dalam satu sesi dianggap saling nyambung. Jadi, kalau mau topik baru, jangan lupa reset biar nggak campur aduk.
Kesalahan 4 – Tidak Memberikan Feedback
Kesalahan keempat adalah nggak kasih feedback. Padahal, interaksi kita dengan AI itu kayak ngobrol sama orang. Kalau jawabannya nggak memuaskan, kasih tahu aja.
Contoh Nyeleneh:
- Kamu tanya: ‘AI, kasih ide kado ultah buat temen cowok.’
Jawaban: ‘Berikan dasi.’ - Kamu diem aja, eh terus beneran kasih dasi. Padahal, temenmu nggak pernah pake dasi. Kalau aja kamu kasih feedback, kayak, ‘AI, nggak gitu. Coba cari ide yang lebih kasual dan cocok buat gamer,’ pasti hasilnya lebih relevan.
Ingat, AI itu belajar dari interaksi. Kalau kamu cuma nerima jawaban seadanya tanpa koreksi, jangan salahin AI kalo hasilnya nggak sesuai ekspektasi. Latih AI kayak kamu ngelatih asisten kerja baru!
Kesalahan 5 – Tidak Tahu Kapan Harus Menyerah
Kesalahan terakhir, dan ini sering kejadian, adalah nggak tahu kapan harus berhenti. Kadang, meskipun udah coba berbagai cara, jawaban dari AI nggak memuaskan.
Contoh Nyeleneh:
Kamu nanya: ‘AI, kasih saya nomor lotre yang bakal menang.’
AI jawab: ‘Saya bukan peramal, tapi kamu bisa coba nomor favoritmu.’
Kamu terus maksa, sampe akhirnya AI bilang, ‘Mungkin kamu butuh konsultasi dengan ahli numerologi.
Ingat, AI itu alat bantu yang keren banget, tapi semua tergantung gimana kita memanfaatkannya. Jangan lupa spesifik, kasih format, reset sesi, kasih feedback, dan tahu batasannya. Kalau kamu bisa hindari kesalahan-kesalahan ini, dijamin hasilnya bakal jauh lebih memuaskan.
Baca juga : Cara Membuat Gambar AI Khas Indonesia dengan Google AI – Eduidea
Youtube : (10) eduidea – YouTube
