Banyak orang berpikir kalau menghasilkan uang dari Instagram atau TikTok hanya bisa dilakukan oleh influencer besar. Padahal, kenyataannya nggak selalu begitu. Sekarang, siapa pun bisa mulai monetisasi media sosial, bahkan dengan jumlah followers yang masih sedikit.
Selama kontennya menarik dan punya hubungan yang baik dengan audiens, peluang buat dapet penghasilan tetap terbuka lebar. Yuk, bahas cara-caranya!
1. Potensi Monetisasi di Media Sosial
Banyak orang masih mengira kalau monetisasi cuma buat mereka yang punya banyak followers. Faktanya, itu bukan hal utama.
Bukan soal seberapa banyak followers, tapi seberapa aktif audiens berinteraksi dan seberapa relevan konten yang dibagikan.
Brand dan platform monetisasi lebih tertarik pada engagement rate yang tinggi dan konten yang sesuai dengan target audiens. Jadi, meski jumlah pengikut belum banyak, peluang tetap terbuka kalau kontennya berkualitas.
2. Strategi Konten yang Menarik
Langkah awal paling penting: tentukan niche. Punya topik yang spesifik bikin lebih mudah bangun komunitas. Misalnya suka skincare, fashion, edukasi, atau gaming—tentuin aja dan konsisten di situ.
Selanjutnya, posting secara rutin. Jangan lupa pakai hashtag yang sesuai, dan buat konten yang punya cerita.
Storytelling bikin konten jadi lebih hidup. Bisa berupa tips harian, mini vlog, atau tutorial. Konten yang real dan relatable jauh lebih gampang bikin orang stay.
3. Memanfaatkan Fitur Monetisasi
Instagram dan TikTok punya berbagai fitur bawaan buat bantu creator dapet penghasilan.
Di Instagram, bisa coba:
- Instagram Shopping, kalau punya produk untuk dijual
- Branded Content, buat kerjasama bareng brand
Sedangkan di TikTok:
- Gabung ke TikTok Creator Fund
- Promosiin barang lewat TikTok Shop
Masing-masing punya syarat tertentu, kayak minimal jumlah pengikut atau views. Tapi kalau kontenmu konsisten dan engagement bagus, peluang keterima makin besar.
4. Kolaborasi dan Sponsorship
Nggak perlu nunggu followers sampai puluhan ribu buat bisa kolaborasi sama brand. Sekarang banyak banget brand kecil sampai menengah yang justru cari micro-influencer karena dianggap lebih dekat dan dipercaya audiens.
Coba bikin proposal kerjasama yang simpel tapi jelas. Tulis keunggulan kontenmu, demografi followers, dan ide kolaborasi. Contohnya, bisa nawarin review produk, unboxing, atau tips penggunaan.
Yang paling dilihat biasanya bukan jumlah followers, tapi seberapa aktif engagement-nya dan seberapa berkualitas kontenmu di mata target market mereka.
5. Menggunakan Platform Pihak Ketiga
Selain fitur bawaan, ada juga platform pihak ketiga yang bisa bantu dapetin penghasilan tambahan. Contohnya:
- Patreon
- Ko-fi
Lewat platform ini, pengikut bisa ngasih dukungan langsung, misalnya lewat donasi atau langganan bulanan. Sebagai gantinya, bisa kasih akses ke konten eksklusif, behind-the-scenes, atau reward lainnya.
Tapi perlu diingat, supaya platform ini efektif, harus punya komunitas yang loyal. Jadi, penting banget buat bangun hubungan yang kuat dengan followers lewat konten yang konsisten dan jujur.
6. Penutup
Dari mulai strategi konten, fitur monetisasi, sampai platform tambahan—semuanya bisa dicoba meski followers belum banyak. Yang penting adalah fokus ke kualitas konten dan membangun koneksi yang tulus dengan pengikut.
Sekarang waktunya buat mulai dari apa yang udah ada. Nggak perlu nunggu sempurna dulu, yang penting mulai dulu aja!
đź’ˇ Tertarik nyoba salah satu cara di atas? Atau udah pernah coba dan punya pengalaman sendiri?
Ceritain di kolom komentar, dan jangan lupa share artikel ini ke teman yang juga pengin cuan dari media sosial!
Baca juga : 17 Free Social Media Marketing Course On Udemy – Eduidea
Youtube : eduidea – YouTube
