Pernah mikir siapa yang pertama kali ke Bulan?
Kalau jawabannya Amerika Serikat, kamu nggak salah… tapi juga nggak sepenuhnya benar. Soalnya, Uni Soviet sebenarnya sudah lebih dulu “nyentuh” Bulan—bahkan 10 tahun sebelum manusia pertama menginjakkan kaki di sana! Kok bisa?
Latar Belakang: Awal Mula Perlombaan Angkasa
Di era 1950–1970an, dunia seperti panggung pertunjukan besar. Dua negara superpower—Amerika Serikat dan Uni Soviet—berebut sorotan. Persaingan mereka bukan cuma soal senjata dan ideologi, tapi juga gengsi: siapa yang paling unggul di bidang sains dan teknologi.
Dari kompetisi inilah lahir salah satu bab paling epik dalam sejarah: Space Race—perlombaan luar angkasa. Ini bukan sekadar adu cepat kirim roket, tapi juga pertarungan visi, inovasi, dan mimpi umat manusia.
Bayangkan, dua negara adidaya berlomba-lomba mengirim satelit, robot, bahkan manusia ke luar angkasa. Semua demi menunjukkan siapa yang paling canggih. Seperti yang dijelaskan oleh Smithsonian National Air and Space Museum:
“The space race became a dramatic symbol of which superpower had the better scientists, the better technology, and the better political system.”
Artinya, setiap peluncuran bukan hanya soal ilmiah, tapi juga soal citra politik dan kekuatan budaya.
1. Uni Soviet Menyentuh Bulan Lebih Dulu
Sebelum manusia benar-benar bisa mendarat di Bulan, Uni Soviet sudah lebih dulu bikin gebrakan besar. Tahun 1959, mereka meluncurkan Luna 2, sebuah misi robotik tanpa awak. Wahana ini berhasil mencapai Bulan dan menjadi objek buatan manusia pertama yang menyentuh permukaannya. Meskipun mendarat dengan cara “nabrak” dan meledak, ini tetap pencapaian luar biasa.
Bayangin aja, saat itu belum ada komputer secanggih sekarang. Semua perhitungan dilakukan nyaris manual. Tapi mereka berhasil. Smithsonian mencatat:
“Luna 2 became the first human-made object to reach another celestial body.”
Nggak sampai di situ, tahun 1966 Uni Soviet kembali mengejutkan dunia lewat Luna 9. Kali ini, mereka berhasil melakukan soft landing, alias mendarat tanpa hancur. Dan yang lebih keren lagi: Luna 9 mengirimkan foto-foto permukaan Bulan langsung dari atas sana!
“Luna 9 transmitted the first photographs of the Moon’s surface taken from the surface itself.”
Secara teknis, Uni Soviet memang yang pertama menyentuh Bulan—meski lewat robot. Dan ini tetap jadi tonggak sejarah penting dalam eksplorasi antariksa.
2. Amerika Balas dengan Manusia
Amerika Serikat tentu nggak mau kalah. Apalagi setelah Yuri Gagarin, kosmonot Uni Soviet, berhasil jadi manusia pertama yang mengorbit Bumi pada 12 April 1961. Keberhasilan ini bikin AS merasa tertinggal.
Presiden John F. Kennedy pun bereaksi cepat. Di tahun yang sama, ia menyampaikan pidato ikonik:
“We choose to go to the Moon… not because they are easy, but because they are hard.”
Dari situlah lahir Program Apollo. NASA bekerja keras, meski sempat menghadapi tragedi seperti kebakaran Apollo 1. Namun, mereka tidak menyerah.
Akhirnya, tahun 1969, Apollo 11 diluncurkan. Roket raksasa Saturn V membawa tiga astronot: Neil Armstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins. Pada tanggal 20 Juli 1969, dunia menyaksikan Neil Armstrong menuruni tangga dan menjejakkan kakinya di Bulan.
“That’s one small step for man, one giant leap for mankind.”
Peristiwa ini disiarkan langsung ke seluruh dunia. Jutaan orang menonton dengan penuh kagum. Smithsonian mencatat:
“Neil Armstrong and Buzz Aldrin became the first humans to walk on the Moon on July 20, 1969.”
Momen ini bukan hanya kemenangan Amerika, tapi juga kemenangan seluruh umat manusia.
3. Jadi, Siapa Duluan?
Kalau kita bicara siapa yang menyentuh Bulan duluan, jawabannya adalah Uni Soviet. Lewat misi Luna 2, mereka sukses mengirimkan wahana pertama yang mencapai permukaan Bulan pada tahun 1959.
Kemudian, lewat Luna 9, mereka menjadi yang pertama melakukan pendaratan lembut dan mengirimkan foto-foto permukaan Bulan dari jarak dekat.
Namun, kalau pertanyaannya adalah siapa yang pertama mengirim manusia ke Bulan? Jawabannya jelas: Amerika Serikat. Melalui Apollo 11, mereka sukses mendaratkan astronot dan membawa mereka pulang dengan selamat.
Jadi, semua tergantung konteks:
🛰️ Kalau soal teknologi tak berawak — Uni Soviet menang duluan.
👨🚀 Kalau soal manusia pertama di Bulan — Amerika Serikat lah pemenangnya.
Penutup: Dari Persaingan Jadi Kolaborasi
Perlombaan luar angkasa membuka babak baru dalam sejarah manusia. Bukan cuma tentang menang-kalah, tapi tentang semangat menjelajah dan menciptakan masa depan baru.
Sekarang, dunia sudah berubah. NASA dan Rusia pernah bekerja sama membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Negara seperti Tiongkok, India, dan perusahaan seperti SpaceX juga mulai ikut ambil bagian.
Seperti yang dikatakan Smithsonian:
“Humanity’s future is in the stars. The Moon was just the beginning.”
Daripada bertanya siapa yang lebih dulu, mungkin sekarang waktunya bertanya:
Siapa yang akan jadi berikutnya?
Baca juga : Rasi Bintang Fakta atau Hoax? – Eduidea
Youtube : SIAPA YANG LEBIH DULU KE BULAN, AMERIKA SERIKAT ATAU UNI SOVIET?
